Minggu, 13 Maret 2016

Menangani foto group

Saat memegang kamera kita pasti akan berurusan dengan banyak orang, baik fotografer dadakan atau pehobi kadang mengalami kesulitan menangani keberagaman orang-orang tersebut. Baik dalam acara pernikahan, pesta ulang tahun, acara formal atau ngumpul bareng temen paling tidak kita perlu menguasai trik-trik dasar yang paling banyak digunakan agar terhindar dari berbagai kesalahan foto group yang mungkin telah banyak kita temui antara lain :
– Salah seorang dari mereka melihat ke titik jauh
– Subjek yang berkedip
– Ekspresi berbeda dari setiap orang seperti salah satu tersenyum dan lain diam
– Postur berbeda dan barisan yang tidak teratur dan masih banyak lainnya.
Berikut adalah tips dari Jim Richardson(fotografer National Geographic) dalam menangani foto group:
foto group
– Ambil perintah
Meskipun kita takut tetap ambil kendali dan menunjukkan wajah yang percaya diri dengan kata-kata yang jelas namun harus tetap sopan. Dibutuhkan perintah seseorang untuk mengatur kerumunan orang, kadang mereka juga ingin mendapatkan perintah agar semua dapat berjalan dengan lancar.
– Atur posisi tubuh
Fikirkan sebelumnya posisi tubuh bagaimana yang anda mau. Kemudian berikan perintah dengan efisien untuk mengatur posisi dan postur tubuh. Beberapa fotografer membawa kapur untuk membuat garis tempat subjek berdiri dan pengaturan akan menjadi lebih mudah dan tentunya sesuai dengan komposisi yang kita perlukan. Kita bisa meminta orang yang pertama datang untuk memenuhi area paling depan dan yang terakhir datang dibelakang, kemudian menyesuaikan ketinggian dan postur, namun jika tempat tidak cukup anda bisa meminta “anak-anak” muda yang sigap untuk jongkok didepan.
Tersenyum
Belajarlah untuk tersenyum didepan banyak orang yang mungkin awalnya akan sangat sulit karena salah satu cara untuk membuat subjek tersenyum adalah melempar senyum ke mereka. Hal ini memang alami dan berlaku untuk semua orang, apalagi kita bisa melemparkan sedikit joke untuk mencairkan suasana.
Gunakan tripod
Ada banyak sekali alasan mengapa kita harus menggunakan tripod. Dengan membawa tripod kita akan nampak sebagai fotografer yang lebih professional sehingga bisa mendapatkan perhatian lebih. Kedua adalah memegang kamera sehingga kita lebih bebas mengatur posisi subjek dan berkomunikasi lebih baik.
Titik lebih tinggi untuk banyak orang
Akan menyita banyak waktu mengurusi banyak orang dengan tinggi berbeda sehingg kita perlu mengurutkannya, dan salah satu trik sederhana adalah menggunakan tangga atau memanfaatkan benda lain seperti meja untuk mendapatkan titik lebih tinggi. Dengan cara ini subjek berjumlah lebih banyak akan muat dalam satu frame dan kita tidak perlu bergerak mundur sehingga detail wajah dan tubuh akan tetap nampak.
Gunakan flash
Cahaya merupakan faktor utama untuk menghasilkan gambar yang baik. Jika group berjumlah sedikit, flash eksternal bisa digunakan dan dengan mengatur jarak yang pendek agar efek bermanfaat terutama bila sumber cahaya alami(matahari berada dibelakang subjek). Berbeda dengan banyak orang, kita akan membutuhkan sumber cahaya lebih kuat seperti sinar matahari. Jika posisi matahari cukup rendah usahakan agar posisi matahari tidak tepat dibelakang fotografer atau kita akan mendapatkan subjek dengan mata “sipit” atau bahkan berkedit karena sinar matahari langsung.
Atur Pose
Secara natural setiap individu akan melakukan pose, atau kita aka mengatur yang tinggi disamping dan yang lebih pendek di tengah. Namun ada beberapa trik sederhana yang bisa kita lakukan :
1. Dalam kasus tertentu seperti pernikahan kita bisa meletakkan mempelai sebagai center fokus dan melengkapi dengan tamu lain
2. Untuk group foto formal, terdapat dua pilihan yakni menempatkan orang tertinggi belakang dan pinggir (seperti biasa) atau ditengah dengan orang terpendek pinggir.
3. Atur agar baris depan dan belakang tidak berjauhan, atau sedekat mungkin. Hal ini akan sangat bermanfaat saat kita menggunakan Depth of field sempit agar setiap orang tetap nampak fokus dan tajam.
Tunjuk titik dengan jelas
Perintahkan dengan jelas batasan barisan dan tunjuk satu titik misal orang dengan pakaian merah merupakan paling ujung dan tidak ada lagi orang disampingnya. Seringkali dalam kerumunan mereka membuat barisan yang sangat lebar sehingga komposisi kurang menarik.
Bangun komposisi
Membuat mereka berjajar dengan natural tentu akan kurang menarik. Tempatkanlah orang-orang tersebut misal nenek dan kakek dibagian tengah kemudian tentukan siapa yang berada disamping mereka terus sampai dengan terbentuk barisan.
Coba beberapa sudut
Mencoba sudut seperti memanjat ke tempat lebih tinggi merupakan cara jitu untuk menghasilkan gambar yang lebih bervariasi. Seringkali dagu menjadi area yang perlu dihindari karena disana terdapat tumpukan lemak yang justru akan membuat individe terlihat lebih gemuk.
Lakukan dengan cepat
Lakukan dengan cepat sesi pemotretan, karena mereka pasti tidak ingin membuang waktu. Setting kamera maupun lighting harus siap terlebih dahulu, lakukan hal yang telah direncanakan. Bisa jadi mereka akan bad mood jika kita tidak fokus dan perintah kita harus berkelanjutan untuk tetap mendapat perhatian dari mereka.
Terus berkomunikasi
Teruslah membangun komunikasi dengan mereka karena perhatian akan terus tertuju pada anda. Jika kita berhenti berbicara maka mereka akan melakukan percakapan kecil dan kemudian pecahlah tawa dan kegaduhan. Jagalah dengan obrolan kecil dan tetap pegang kendali.

7 tips jitu fotografi pegunungan

 Bengkayang Informasi-
Diindonesia yang merupakan negara tropis sangat mudah menemukan pegunungan, dimanapun tempat tinggal kita. Keuntungan ini hendaknya bisa dimanfaatkan, karena pegunungan juga mampu menghasilkan gambar landscape yang luar biasa. Meskipun anda amatir, jangan berkecil hati asalkan menguasai beberapa tips singkat berikut :
1. Iklim
Untuk menghasilkan gambar gunung yang maksimal faktor iklim akan menjadi pertimbangan utama karena kita akan “bertarung” dengan iklim. Sebut saja saat hujan kita akan membutuhkan sepatu tahan air dan anti slip agar tetap aman menapaki jalan yang licin. Saat panas tentu kita akan membutuhkan pelembab atau pelindung cuaca, termasuk juga krim pelindung anti serangga. Jika kita berniat untuk bermalam tentu baju hangat dan perlengkapan seperti tenda juga akan dibutuhkan.
2. Magic hour
gambar gunung
Magic hour seperti namanya merupakan waktu-waktu istimewa dalam fotografi untuk menghasilkan gambar luar biasa. Magic hour lazim juga disebut sebagai golden hour untuk waktu beberapa menit diantara waktu terbitnya matahari dan disebut blue hour yakni beberapa menit antara terbenamnya matahari. Waktu golden hour akan menghasilkan cahaya kekuningan dengan karakter kaya warna, yakni pemandangan langit jingga kekuningan. Atau blue hour akan menghasilkan gambar langit kebiruan, yang tentunya akan berbeda saat kita melakukan pemotretan tengah hari karena cahaya yang dihasilkan cenderung tajam sehingga terdapat shadow dimana-mana, dan silau baik diair maupun pantulan daun serta warna tidak akan tampil maksimal. Karena kondisi pencahayaan cukup minim saat magic hour maka akan memerlukan shutter speed lambat, jadi peran tripod mutlak diperlukan.
3. Lensa
wide angle lens
Lensa yang wajib kita bawa adalah lensa wide angle yang mampu mengabadikan sudut lebar misal dengan focal length antara 10-28 mm. Lensa tersebut memiliki karakter memperpanjang/memperjauh sehingga kesan 3 dimensi bisa diperkuat sehingga viewer bisa merasakan bagaimana hadir pada tempat sebenarnya. Jika anda berniat mengabagikan subjek berukuran lebih kecil lensa tele juga bisa dibawa serta. Misal fotografi burung/hewan liar akan memerluakan focal length jauh lebih panjang. Namun tentunya kamera bag kita harus mampu melindungi peralatan yang dibawa, yakni tahan hujan dan tahan terhadap debu.
4. Filter
Filter merupakan aksesori wajib untuk fotografi landscape termasuk pegunungan. Beberapa filter ajaib yang mampu meningkatkan kualitas gambar adalah polarizer/CPL yang mampu meningkatkan kepekatan/ketajaman warna, dan filter graduated ND mampu menyeimbangkan eksposure antara langit yang tampak terang dengan daratan yang nampak gelap. Sedangkan filter Neutral Density/ND dengan beberapa F stop berbeda akan sangat bermanfaat saat kita menggunakan shutter speed lambat agar tidak tercipta highlight.
5. Tripod
tripod untuk foto makro
Tidak diragukan lagi tripod merupakan tools penting dalam fotografi landscape. Fungsi tripod sendiri adalah untuk menjaga kestabilan kamera dari pergerakan sehingga gambar yang dihasilkan bisa bebas blur terutama saat menggunakan shutter speed lambat. Bukan hanya itu karena dengan tripod kita bisa mendapatkan sudut tertentu dan menahan lensa(terutama lensa tele).
6. Komposisi
Komposisi merupakan penyusunan elemen-elemen dalam suatu gambar. Untuk menyusun menjadi sesuatu yang menarik tentu diperlukan kreativitas dan visi yang unik, dan dalam kepala setiap fotografer tentu akan berbeda, namun ada beberapa pakem komposisi yang bisa kita pergunakan untuk menghasilkan gambar terutama untuk fotografi landscape seperti rule of third, Sense of depth, sense of scale, leading lines, framing, foreground interest dan masih banyak lagi. Semua perlu dikuasai dan bisa juga dikombinasikan.
Contoh komposisi menggunakan leading lines
Contoh komposisi menggunakan leading lines
7. Aperture
Untuk menghasilkan gambar yang tajam disemua sudut kita perlu menggunakan bukaan aperture sempit seperti f/16. Jangan menggunakan bukaan aperture tersempit karena berpotensi menghasilkan distorsi. Kebanyakan fotografi landscape menampilkan ketajaman disemua sudut, namun sah-sah saja bila anda ingin menggunakan bukaan aperture lebar untuk mengisolasi subjek sehingga pada beberapa area akan nampak blur. Seperti f/8, namun juga jangan menggunakan bukaan aperture terlebar karena juga akan menghasilkan distorsi.

Mendapatkan gambar tajam di malam hari

Empire State BuildingMendapatkan gambar yang tajam pada kondisi minim cahaya terutama malam hari bukanlah hal yang mudah. Mengabadikan gemerlap lampu kota pada malam hari membutuhkan pengaturan exposure yang cermat, teknik yang tepat serta penggunaan aksesori yang pas. Berikut ini adalah beberapa tips yang telah diamini oleh para fotografer untuk mendapatkan gambar yang tajam pada malam hari:

1. Gunakan Format RAW

Untuk mendapatkan foto terbaik diperlukan kualitas gambar terbaik yang ada pada format RAW, yang tentunya lebih baik dari JPEG. Format RAW dapat diutak atik, baik pengaturan white balance, brightness ataupun contrasnya tanpa menurunkan kualitas gambar tersebut. Format ini juga sangat cocok digunakan untuk memotret landscape pada siang hari, karena foto landscape membutuhkan warna yang tajam dan detail. Tonal warna pada format RAW jauh lebih banyak dari JPEG, jadi gambar yang dihasilkan pun akan lebih kaya warna. Format RAW akan memakan cukup banyak memori pada kartu memori anda, namun hal itu wajar karena kualitasnya.

2. Gunakan Tripod Dan Shutter Release atau self timer

Memotret suasana kota dari ketinggian, baik itu kondisi lalu lintas atau rumah-rumah diperkotaan seringkali menggunakan shutter speed yang lambat serta bukaan aperture yang sempit. Nah, Pada Shutter speed lambat tentu akan terjadi banyak getaran apabila hanya memegang dengan tangan. Gunakan tripod untuk meredam getaran saat terjadi shutter lag(waktu jeda antara tombol ditekan sampai dengan gambar terekam)  namun tidak cukup hanya dengan tripod kita juga membutuhkan shutter release. Dengan alat ini pengguna tidak perlu menyentuh tombol shutter pada kamera, cukup dikendalikan dan cepretan anda akan bebas getaran. Shutter release tersedia dalam dua pilihan yakni wireless dan kabel. Percaya atau tidak saat anda menekan tombol pelepas rana(shutter) akan terjadi sedikit getaran yang dapat merugikan, penggunaan shutter release akan sangat bermanfaat karena harganya juga sangat terjangkau. Bagaimana bila lupa membawa shutter release? anda bisa menggunakan self timer, sehingga  jeda waktu antara tombol ditekan dengan gambar di capture cukup jauh, sehingga getaran yang dihasilkan oleh tangan akan hilang.
Saat menggunakan tripod pastikan ketiga kakinya berada pada permukaan yang kokoh dan rata. Jika anda memiliki budget lebih belilah tripod yang berharga mahal karena pasti memiliki kualitas berbeda dalam menghasilkan gambar berkualitas dengan tripod murah yang bisa jadi cepat rusak dan kurang mampu menahan kamera dari getaran.

3. Gunakan Lensa Wide Angle

Lensa Wide Angle atau lensa sudut lebar sangat  baik untuk memotret landscape, selain mempunyai sudut pandang yang lebar juga mempunyai Depth of Field yang lebar pula sehingga seluruh bagian gambar akan nampak jelas dan terang.
Untuk mengurangi dampak flare anda dapat menggunakan lenshood(accessories untuk lensa) berbentuk cincin serta gunakan bukaan aperture sempit agar gambar tajam disemua sudut.

4. Gunakan  aperture yang paling tajam

Untuk memotret landscape atau gambar dengan sudut pandang yang lebar menggunakan bukaan aperture sempit mampu menghasilkan gambar yang tajam disetiap bagian, namun dengan menggunakan setting bukaan aperture tersempit misal f/22 kualitas ketajaman gambar akan kurang maksimal. Hal ini bisa dikarenakan distorsi aberration yang dihasilkan saat lensa berada pada bukaan tersempit. Bukan hanya bukaan tersempit karena bukaan terlebar juga bisa berakhir dengan distorsi. Dalam Sebuah artikel yang ditulis oleh Scott Kelby diafragma tertajam adalah dua stop dari bukaan aperture terlebar, misal bukaan aperture terlebar kamera adalah f/2,8 maka diafragma tertajam adalah f/5,6 dan f/8 dimana angka aperture  tersebut juga diamini oleh banyak fotografer fotografer

5. Perhatikan komposisi

Ada baiknya bila kita sudah mensurvei sebelumnya tempat yang akan kita foto, dengan memperhatikan detail daerah mana yang memiliki cahaya kurang/cahaya berlebih serta memperhatikan komposisi baik garis cahaya lampu.

6. Kunci Kamera anda/gunakan mirror lock up

Selain penggunaakn tripod dan shutter release, untuk mengurangi getaran pada gerakan cermin anda dapat mengaktifkan fitur mirror lock up(pada merk Canon) sedangkan Nikon bernama Exposure delay mode. Menggunakan fitur mirror lock up akan sangat bermanfaat menghasailkan gambar yang tajam. Saat menggunakan mirror lock up maka mirrok kamera akan bergerak keatas atau ke bawah untuk mengijinkan cahaya masuk menuju sensor. Pergerakan tersebut akan mengakibatkan sedikit getaran sehingga gambar yang kita hasilkan tidak maksimal. Untuk mengaktifkan mirror lock up kita bisa menggunakan live view. Hal ini berlaku pada kebanyakan kamera Namun pada beberapa kamera fitur mirror lock up masih aktif saat kita menggunakan live view anda bisa merubahnya melalui tombol menu dan cari pilihan sub menu mirror lock up.

7. Matikan Vibration Reduction atau Image Stabilizer

 Vibration Reduction pada nikon atau  Image Stabilizer adalah fitur yang sama pada lensa keluaran baru yakni berfungsi mereduksi getaran, sehingga tanpa menggunakan tripod fotografer dapat menghasilkan gambar yang stabil sehingga sangat berguna untuk memotret pertandingan olah raga atau aktifitas orang diperkotaan. Hal ini berlaku sebaliknya apabila menggunakan tripod, karena cara kerja lensa dengan fasilitas Vibration Reduction atau Image Stabilizer adalah dengan mencari getaran, fitur tersebut akan terus mencari getaran sehingga akan menimbulkan getaran-getaran kecil. Nah, getaran kecil tersebutlah yang ingin kita hilangkan.

8. Sesuaikan setting White Balance

Kondisi perkotaan pada malam hari kadang bisa menipu auto white balance, karena “mata kamera” tidak sama dengan mata manusia dalam melihat, White balance auto hanya dapat bekerja dengan baik pada rentan 3000 hingga 7000K. Dengan white balance yang baik maka kertas putih akan tetap berwarna putih, dalam suhu cahaya apapun, baik  diterangi lampu pijar ataupun lilin, saat pagi hari berkabut white balance auto juga tidak bisa bekerja dengan baik. Setting white balance berarti menormalkan warna putih yang berarti juga menormalkan warna yang lain agar nampak natural.

9. Jangan Menaikkan ISO

Sebisa mungkin jangan menaikkan ISO, tempatkan setting ISO dititik terendah yang dimiliki kamera anda, misal ISO 100 atau ISO 50 atau mungkin ISO 100, karena menaikkan ISO berarti menaikkan Noise dan mengurangi ketajaman. Hal ini sangat memungkinkan karena dengan penggunaan tripod maka shutter speed  tidak perlu dalam kecepatan tinggi.

10. Air dapat menimbulkan kesan artistik

Carilah genangan air/danau yang tenang atau laut yang dapat memantulkan cahaya lampu atau gedung-gedung gemerlap sehingga foto tampak artistik. Bukan hanya disiang hari karena dimalam hari pantulan air ini juga sangat indah dan cukup sayang untuk dilewatkan.

11. Gunakan slow sync flash

Slow sync flash merupakan teknik penggunaan shutter speed lambat yang dipadukan kilatan flash baik diawal maupun di akhir. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk fotografi portrait dimalam hari. Dengan shutter speed lambat kita bisa memasukkan lebih banyak cahaya dan untuk menajamkan gambar manusia kilatan flash mampu memberikan sentuhan akhir sehingga background nampak lebih bercahaya dan subjek utama juga tak kalah terang. Untuk setting flash anda bisa menggunakan setting front curtain flash ataupun rear curtain flash yang sama-sama memiliki efek tersendiri dalam menghasilkan gambar yang lebih artistik.

12. Gunakan fokus manual

Ketika autofokus kamera dan lensa menawarkan fitur yang luar biasa hal yang serin terlupa adalah menggunakan manual fokus. Manual fokus sebenarnya mampu menghasilkan gambar yang tajam secara konsisten walaupun agak ribet dalam menggunakannya. Alihkan dari viewfinder menjadi mode live view. Kemudian gunakan tombol zoom/magnifying untuk memperbesar / melihat secara detail ketajaman subjek kemudian putar ring manual fokus pada lensa untuk mendapatkan ketajaman maksimal. Setelah subjek terlihat tajam anda bisa melakukan zoom out dan mulai mengabadikan subjek. Hal ini tentu tidak berlaku jika anda sedang terburu-buru karena akan memakan sedikit waktu dalam setting fokus manual dan bisa jadi anda akan kehilangan momen berharga. Namun dalam jika anda memiliki cukup waktu fokus manual akan sangat bermanfaat.

13. Bersihkan lensa anda

Sebelum mengawali sesi pemotretan membersihkan lensa merupakan hal yang wajib dilakukan karena debu ataupun noda pada lensa bisa mengurangi kualitas gambar karena berpotensi mendistorsi cahaya dan warna. Gunakanlah cairan pembersih khusus lensa ataupun lens kit cleaner untuk membersihkan lensa.

14. Gunakan focal length pendek

Jika anda menggunakan lensa zoom pilihlah focal length yang pendek karena dengan focal length panjang akan berpotensi memunculkan blur karena pada lensa dengan focal length panjang sedikit saja getaran bisa mengacaukan gambar. Mengubah focal length tentunya juka akn meruah komposisi jadi anda perlu bersabar dan melakukan beberapa percobaan ulang untuk mendapatkan komposisi yang terbaik